|
2011
|
|
Warashinta Dylastri A. S.
34/ XI IPA1
![]() |

Laporan
Praktikum Kimia 1
[
|
Reaksi eksosterm adalah reaksi yang
membebaskan kalor, sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap
kalor. Artinya reaksi pada reaksi eksosterm kalor mengalir dari sistem ke
lingkungan, sedangkan pada reaksi endoterm kalor mengalir darilingkungan ke
sistem.Pada reaksi endoterm sistem menyerap energi. Oleh karena itu,
entalpi sistemakan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar
daripada entalpi pereaksi (HR ). Akibatnya, perubahan entalpi (∆H), yaitu selisih antara
entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp- HR ) bertanda positif.
|
REAKSI ENDOTERM DAN
REAKSI EKSOTERM
I.
Tujuan
Percobaan
ini dilakukan untuk dapat membedakan serta mengetahui reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm yang terjadi pada saat dilakukan percobaan
II.
Dasar teori
Reaksi eksosterm adalah reaksi yang membebaskan kalor, sedangkan reaksi endoterm
adalah reaksi yang menyerap kalor. Artinya reaksi pada reaksi eksosterm
kalor mengalir dari sistem ke lingkungan, sedangkan pada reaksi endoterm
kalor mengalir dari lingkungan ke sistem. Pada
reaksi endoterm sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistemakan
bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih
besar daripada entalpi pereaksi (HR ). Akibatnya, perubahan entalpi (∆H), yaitu selisih antara entalpi produk
dengan entalpi pereaksi (Hp- HR ) bertanda positif.

III.
Alat
dan bahan
1.
Tabung reaksi
|
9. sendok kristal
|
2.
Larutan asam
klorida
|
10. penjepit tabung
|
3.
Kristal barium
|
|
4.
Air
|
|
5.
Bunsen
|
|
6.
Kristal amonium
|
|
7.
Pita magnesium
|
|
8.
Serbuk urea
|
|
IV.
Cara
kerja
1. Memasukkan 3 mL larutan klorida 2 M
kedalam tabung reaksi, kemudian menambahkan pita magnesium dan mengamati
perubahan yang terjadi dan merasakan perubahan suhu tabung reaksi
2. Memasukkan 2 sendok kristal barium
hidroksida dalam tabung reaksi , menambahkan kristal amonium klorida sebanyak 2
sendok mengasduk cairan tersebut kemudian menutup cairan tersebut menggunakan
gabus memegang tanung dan merasakan perubahan suhunya kemudian membiarkan
tabung sebentar baru mencium bau gas yang timbul dan mencatatnya
3. Mencampurkan 2 sendok serbuk belerang
dengan tembaga yang sudah dipanaskan
kemudian dicampur dan mengamati perubahan yang
terjadi pada tabung reaksi tersebut
4. Memasukkan 2 sendok krisral urea dan
5 ml air kemudian mengaduk sampai larut dan memeriksa perubahan suhunya
V.
Hasil
pengamatan
1. Mg + HCl
terdapat banyak
gelembung-gelembung udara yang muncul dari pita magnesium kemudian setelah
gelembung-gelembung itu berhenti muncul maka pita
magnesium yang berwarna abu-abu akan berubah warna menjadi putih dan terapung
di permukaan cairan klorida, suhu pada
tabung reaksi menjadi agak panas

2. Ba(OH)2+ NH4Cl
bau reaksi tersebut sangat
menyengat seperti telur busuk, suhu udara pada tabung reaksi menjadi dingin

3. C4(s)+S(s)
logam tembaga dicampur
serbuk belerang perubahan yang terjadi pada campuran menjadi berpijar dan
kemudian berwarna gelap atau merah kehitaman

4. Kristal urea direaksikan dengan 5 mL air
perubahan yang terjadi ketika kedua larutan dipanaskan adalah banyak sekali
muncul gelembung udara
VI.
Analisis
data dan pembahasan
Mg + HCl
MgCl2 + H2

Ba(OH)2+ NH4Cl
BaCl2 + 2NH4OH

C4(s)+S(s)
4CS2

Kristal urea + H2O
larutan urea

VII.
Kesimpulan
dan jawaban pertanyaan
Dari
percobaan diatas yang termasuk reaksi eksoterm adalah Mg+HCl, C4+S,
kristal urea + H2O
Sedangkan
reaksi endoterm adalah Ba (OH)2 + NH4Cl
VIII.
Daftar
pustaka
Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar